Gampong Gla Meunasah Baro merupakan salah satu wilayah yang tercakup dalam Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Gampong ini terbentuk sejak penjajahan Belanda. Secara tofograpi Gampong Gla Meunasah Baro merupakan dataran rendah dengan zona pertanian, peternakan dan perikanan air tawar. Dalam perkembangannya sejak terbentuknya Gampong Gla Meunasah Baro hingga saat ini telah mengalami 13 (tiga belas) kali pergantian pimpinan/Keuchik Gampong. Pemimpin pertama adalah pada tahun 1935-1948 dipimpin oleh Keuchik Usman, kedua oleh Keuchik Ibrahim dari tahun 1949 s/d 1964, Ketiga Keuchik Khumar Ali dari tahun 1965 s/d 1970, keempat Keuchik H. Muhammad Ali yusuf dari tahun 1971 s/d 1972, kelima Keuchik Abdul Wahab dari tahun 1973 s/d 1977, keenam Keuchik ldris K. Mubinn dari tahun 1978 s/d 1992, ketujuh Keuchik Sulaiman dari tahun 1993 s/d 2001, kedelapan Pjs. Sofian Amin dari tahun 2001 s/d 2002, kesembilan Keuchik Rasyidin dari tahun 2003 s/d 2009. Kesepuluh Pjs. Muhammad Amin tahun 2009, kesebelas Keuchik Rasyidin tahun 2010 s/d 2016. Kedua belas Maimun dari tahun 2016 sampai 2022, ketiga belas Keuchik Sulaiman 08 April 2022 sampai sekarang. Selain pemimpin Gampong tersebut diatas Gampong Gla Meunasah Baro juga memiliki pempimpin- pemimpin agama untuk menunjang kesejahteraan penduduknya dalam bermasyarakat, yang lebih dikenal dengan sebutan Teungku Imam, antara lain Tgk. Khumaidi, Tgk. Muhammad (Alm), Tgk. H.Prof.Dr. Muchsin Nyak Umar SHI,MA, Tgk. Baihaqi, Tgk. M. Yatim, Tgk. Jamaluddin, dan Tgk Zulkifli.
Mata pencaharian penduduk Gla Meunasah Baro pada awal perkembangannya adalah bertani, terutama petani sawah tadah hujan maupun irigasi tekhnis. Namun dengan perkembangan perekonomian Gampong, kini sumber pendapatan masyarakat diperoleh dari berbagai usaha, yaitu usaha pertanian, peternakan, perikanan, dagangan, industri rumah tangga, pegawai negeri, TNI/POLRI, tukang kayu/ batu, Swasta dan jasa lainnya.